Kamis, 12 Desember 2013

ULASAN TERKAIT KONSEP ARUS DAN KONJUNGTUR DALAM EKONOMI

UAS TEORI EKONOMI

MATERI : KONSEP FLOW DAN KONJUNGTUR

    
OLEH :
ISMI ALAWIYAH
23212843
SMAK 06 

     Kegiatan ekonomi berupa penawaran dan permintaan tidak pernah luput dalam kehidupan sehari - hari. Penawaran dan permintaan pun bisa dilakukan baik oleh produsen ataupun konsumen. Dalam kegiatan ekonomi, umumnya perusahaan atau swasta dianggap sebagai Rumah Tenaga Produksi (RTP), sedangkan masyarakat secara umum dianggap sebagai Rumah Tenaga Konsumsi (RTK). Produsen sebagai RTK melakukan penawaran barang atau jasa di pasar, sedangkan konsumen melakukan penawaran faktor produksi. Faktor produksi yang ditawarkan pun beragam, yakni tenaga kerja, tanah, sumber daya alam, dan kemampuan wiraswasta.Sebagai kompensasai, swasta akan menerima pendapatan hasil penjualan barang atau jasa, sedangkan RTK akan mendapatkan kompensasi sesuai faktor produksi yang diberikan. Untuk faktor produksi tenaga kerja, akan diberikan upah/ gaji, uang sewa untuk tanah, untuk sumber daya alam, dan .... untuk tenaga wiraswasta.
Bila membicarakan tentang ekonomi, tentu akan terkait erat dengan siklus aliran pedapatan. Secara sederhana siklus aliran ini mengalirkan dana sama besar antara pengeluaran dan pendapatan. Dalam kegiatan ekonomi masyarakat, produsen dianggap sebagai rumah tangga produksi dan konsumen dianggap sebagai rumah tangga konsumsi. Rumah tangga produksi dalam menghasilkan barang selalu mempergunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga konsumsi, dan rumah tangga konsumsi akan memperoleh kompensasi atau imbalan atas penggunaan faktor produksi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas ekonomi sebagaimana dikemukakan oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableua Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” atau arus lingkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang dan arus uang.
             Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)
Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antarpelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing pelaku ekonomi.
             Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:
  1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogen dan identik.
  2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa.
  3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
  4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor
      Konsep flow berpengaruh pula terhadap konjungtur. Sebelum membahas lebih lanjut mengenai konjungtur, perlu dipahami definisi dari konjungtur. Konjungtur merupakan pertukaran naik turun kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi berganti - ganti.
       Kecenderungan masyarakat untuk mengurangi tingkat konsumsinya dan lebih banyak melakukan kegiatan menabung akan menyebabkan pengeluaran total tidak akan mencukupi untuk mempekerjakan semua angkatan kerja. Besarnya tingkat tabungan masyarakat ini, walaupun bisa dijadikan sebagai sumber investasi tapi kurang menguntungkan karena adanya tabungan masyarakat tersebut diikuti dengan rendahnya tingkat konsumsi masyarakat. Investasi sebagai kekuatan pendorong yang menentukan konjungtur akan berpengaruh terhadap gerakan konjungtur.
           Kejadian - kejadian tidak stabil, seperti perang dan permasalahan politik dapat menyebabkan munculnya dorongan ke atas maupun ke bawah pada sistem perekonomian dan akan lebih diperkuat lagi oleh faktor-faktor internal. Pengaruh dari adanya konjungtur terhadap perekonomian Indonesia sangat terasa pada neraca perdagangan Indonesia. Hal ini disebabkan karena Indonesia selama ini mengadakan hubungan dagang dengan negara-negara di dunia, karena itu terjadinya perubahan volume ekspor dan impor akan tampak sekali. Selain berpengaruh terhadap neraca perdagangan aktivitas perekonomian di dalam negeri, juga akan berpengaruh terhadap aktivitas usaha, penyerapan tenaga kerja, tingkat investasi, tingkat harga di dalam negeri, dan sebagainya.
            Usaha pemerintah Indonesia untuk menanggulangi akibat adanya konjungtur adalah melalui beberapa kebijaksanaan fiskal dan moneter seperti deregulasi, diberlakukannya undang-undang perpajakan yang baru, dan menjaga kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang asing.
         Gelombang Konjungtur (economic cycle) adalah naik turunnya kegiatan ekonomi dari waktu ke waktu (Business Cycle)
         Naik turunnya kegiatan ekonomi membentuk satu gelombang. Kegiatan ekonomi:
      Menaik (recovery)
      Sampai pada puncak paling atas (prosperity)
      Menurun (recession)
      Sampai puncak paling bawah (depression)

 SUMBER :
http://deskripsi.com/k/konjungtur
http://winbiewimpie.blogspot.com/2012/11/konjungtur-ekonomi.html
http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/12/diagram-arus-kegiatan-ekonomi-circulair.html

1 komentar: