Kamis, 12 Desember 2013

MEMPELAJARI KONSEP BACKWARD BENDING SUPPLY DI SEKTOR TENAGA KERJA

UAS TEORI EKONOMI
MATERI : KONSEP BACKWARD BENDING SUPPY DI SEKTOR TENAGA KERJA



OLEH :
ISMI ALAWIYAH
23212843
SMAK 06 


           Ekonomi pada umunya akan selalu terkait dengan faktor produksi, khususnya tenaga kerja. Dalam ilmu ekonomi, faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi empat kelompok, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh perusahaan, yang kemudian disebut sebagai faktor fisik (physical resources). Selain itu, beberapa ahli juga menganggap sumber daya informasi sebagai sebuah faktor produksi mengingat semakin pentingnya peran informasi di era  globalisasi ini.(Griffin R: 2006) Secara total, saat ini ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources).
supply chain solution Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah kesempatan kerja yang akan digunakan oleh suatu perusahaan pada saat upah tenaga kerja berubah, dengan asumsi modal tidak berubah. Kurva permintaan tenaga kerja ditentukan oleh kurva nilai produk fisik marjinal karena nilai produk fisik marjinal tenaga kerja menurun pada saat lebih banyak pekerja yang disewa, maka penurunan tingkat upah akan meningkatkan permintaan tenaga kerja.
    
Kurva permintaan tenaga kerja jangka pendek dan jangka panjang
 
Dalam jangka pendek, faktor produksi modal dianggap tetap sebesar K0. Dasar pengusaha untuk menambah atau mengurangi pekerja adalah dengan memperkirakan tambahan output yang diperoleh pengusaha sehubungan dengan penambahan seorang pekerja (marginal physical product of labor=MPPL). Selain itu, pengusaha perlu menghitung nilai dari produk fisik marjinal. Nilai produk fisik marjinal tenaga kerja (value marginal physical product of labor=VMPPL) adalah tambahan penerimaan dalam dolar yang dihasilkan oleh tambahan pekerja, ceteris paribus. Nilai produk fisik marjinal tenaga kerja sama dengan produk fisik marjinal tenaga kerja dikalikan dengan harga output.

             
Dimana:
VMPPL =
  nilai produk fisik marjinal tenaga kerja
P =
  harga output
MPPL  =
  produk fisik marjinal tenaga kerja (tambahan output yang
  diperoleh sehubungan dengan penambahan pekerja)
          
Jika harga output sebesar $2, maka lima orang pekerja dengan produk fisik marjinal tenaga kerja 15 akan memberikan kontribusi bagi penerimaan perusahaan sebesar $30 (lihat tabel). Pada nilai produk fisik marjinal terjadi hukum penambahan hasil yang semakin berkurang karena perolehan dolar dari mempekerjakan tambahan pekerja semakin berkurang setelah melampaui titik tertentu. Sedangkan nilai produk fisik rata-rata (value average physical productof labor=VAPPL) menunjukkan nilai dalam dolar dari output yang dihasilkan pekerja.

                
Dimana:
VAPPL
 = nilai produk fisik rata-rata
APPL
 = produk fisik rata-rata
 P
 = harga output
   Jika harga output sebesar $2, maka lima orang pekerja dengan produk fisik rata-rata  19 akan memberikan kontribusi nilai produk rata-rata bagi perusahaan sebesar $38 (lihat tabel).
Perubahan tingkat upah mengakibatkan perubahan dalam permintaan tenaga kerja. Perubahan yang terjadi dalam jangka pendek adalah perubahan yang terjadi sepanjang garis permintaan. Besarnya perubahan dalam jangka pendek tergantung dari besarnya elastisitas permintaan tenaga kerja, elastisitas permintaan akan hasil produksi, proporsi biaya karyawan terhadap jumlah seluruh biaya produksi dan elastisitas penyediaan faktor-faktor pelengkap lain. Sedangkan dalam jangka panjang, perubahan permintaan tenaga kerja merupakan pergeseran garis permintaan. Pertama, pergeseran ini disebabkan oleh pertambahan hasil produksi secara besar-besaran, peningkatan produktivitas kerja karyawan dan penggunaan teknologi baru. Kedua, pergeseran ini disebabkan oleh produktivitas kerja. Ketiga, pergeseran ini dikarenakan perubahan dalam metode produksi. Lihat kurva permintaan tenaga kerja jangka pendek dan jangka panjang diatas. Sebagai reaksi terhadap naiknya tingkat upah dari W1 ke W2, perusahaan dalan jangka pendek akan mengurangi penggunaan tenaga kerja dari L1 ke L2. Dalam jangka panjang, sementara perusahaan menggantikan tenaga kerja dengan modal, perusahaan selanjutnya mengurangi tenga kerja sampai L3.
      Peningkatan tingkat upah akan meningkatkan penawaran tenaga kerja. Kinerja dari faktor produksi tenaga kerja pun akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat upah akan berpengaruh positif terhadap penawaran tenaga kerja. Hal ini akan terus terjadi dan meningkat sampai pekerja tersebut lebih dari cukup atau kaya.
      Di saat pekerja tersebut sudah merasa cukup atau kaya, maka upah tinggi dengan jam kerja tinggi tidak lagi disukai. Mereka sudah merasa  cukup atas upah yang diterima. Mereka cenderung akan megurangi kembali jam kerja mereka dan menyebabkan penurunan penawaran tenaga kerja. Hal inilah yang disebut konsep backward bending supply di sektor tenaga kerja. Dalam kondisi tersebut, waktu luang lebih penting bagi pekerja kaya dibandingkan upah tambahan dari waktu kerja ekstra.
     Besarnya pengaruh perubahan tingkat upah terhadap perubahan waktu luang (dan waktu kerja) sangat tergantung  pada besarnya efek pendapatan dan efek substitusi. Peningkatan tingkat upah akan mengakibatkan peningkatan jam kerja, apabila  efek substitusi lebih dominan dibandingkan dengan efek pendapatan. Sebaliknya, apabila efek pendapatan lebih dominan dibandingkan dengan efek substitusi, maka individu akan berupaya untuk mengurangi waktu kerja dan menikmati lebih banyak waktu luang. Dengan demikian apabila efek pendapatan lebih besar dibandingkan efek substitusi maka akan terjadi backward bending labor supply curve.

KESIMPULAN :
       Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang diperlukan untuk proses produksi baik barang, maupun jasa. Peningkatan tingkat upah akan meningkatkan penawaran tenaga kerja. Kinerja dari faktor produksi tenaga kerja pun akan meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan tingkat upah akan berpengaruh positif terhadap penawaran tenaga kerja. Hal ini akan terus terjadi dan meningkat sampai pekerja tersebut lebih dari cukup atau kaya.
      Di saat pekerja tersebut sudah merasa cukup atau kaya, maka upah tinggi dengan jam kerja tinggi tidak lagi disukai. Mereka sudah merasa  cukup atas upah yang diterima. Mereka cenderung akan megurangi kembali jam kerja mereka dan menyebabkan penurunan penawaran tenaga kerja. Hal inilah yang disebut konsep backward bending supply di sektor tenaga kerja. Dalam kondisi tersebut, waktu luang lebih penting bagi pekerja kaya dibandingkan upah tambahan dari waktu kerja ekstra.
     Besarnya pengaruh perubahan tingkat upah terhadap perubahan waktu luang (dan waktu kerja) sangat tergantung  pada besarnya efek pendapatan dan efek substitusi. Peningkatan tingkat upah akan mengakibatkan peningkatan jam kerja, apabila  efek substitusi lebih dominan dibandingkan dengan efek pendapatan. Sebaliknya, apabila efek pendapatan lebih dominan dibandingkan dengan efek substitusi, maka individu akan berupaya untuk mengurangi waktu kerja dan menikmati lebih banyak waktu luang. Dengan demikian apabila efek pendapatan lebih besar dibandingkan efek substitusi maka akan terjadi backward bending labor supply curve.

4 komentar:

  1. Are you looking for the best Data Analytics Assignment Help, which can assist you to score excellent marks in assignments? My Assignment Help assignment help experts provide the complete professional guidance to you.

    BalasHapus
  2. Assignment Firm

    Assignment Help Experts is the best Assignment Firm that helps students in writing online assignments, dissertations, and academic content at affordable prices. Contact us today!

    Contact us at info@assignmenthelpexperts.com or call us at +61-3-9088-1335 for more information.

    BalasHapus
  3. B/W Iam the only one who see missing images or is there anyone else who cant see images ? https://www.assignmenthippo.com/

    BalasHapus